“Perkuliahan Berbasis Project sebagai Metode Pembelajaran Mata Kuliah Fisika Instrumentasi TA Genap 2021/2022”

      Untuk pertama kalinya Mata Kuliah Fisika Instrumentasi melakukan perkuliahan berbasis project setelah 2 tahun perkuliahan daring. Perkuliahan berbasis project atau lebih dikenal dengan Project Based Learning (PjBL) merupakan perkuliahan dimana mahasiswa sebagai pusat pembelajaran dan dosen sebagai fasilitator. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok dimana 1 kelompok beranggotakan 5 – 6 orang.

     Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diberikan sebuah permasalahan yang melibatkan penggunaan sensor kemudian mahasiswa diminta untuk membuat alat yang menggunakan sensor sebagai bagian penyelesaian masalah. Judul tugas dari kelima kelompok adalah:

1. Prototype early warning system (EWS) untuk mendeteksi pergerakan tanah
2. Flowmeter sensor dan encoder sensor
3. Fabrikasi spin coating
4. Sistem alat kompaksi briket
5. Sensor ketinggian air pada penampungan air

     Sebelum mahasiswa membuat alat, mahasiswa diminta untuk menganalisis permasalahan dan prinsip kerja sensor yang akan digunakan. Selama pembuatan alat, mereka dipantau dan dibantu oleh Fahrisa Ikhwal S atau dikenal dengan sapaan Moya sebagai asisten dosen. Peran dosen selama perkuliahan adalah memastikan bahwa mahasiswa memahami prinsip kerja dari setiap komponen yang mereka gunakan.

    Dengan metode ini, mahasiswa tidak hanya dapat memahami pengetahuan dan keterampilan dari mata kuliah Fisika Instrumen tetapi juga meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dengan hasil berupa produk nyata, meningkatkan kemampuan kolaborasi khususnya teamwork.

Manfaat : 

     Memahami pengetahuan dan keterampilan dari mata kuliah Fisika Instrumen, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dengan hasil berupa produk nyata, meningkatkan kemampuan kolaborasi khususnya teamwork.