Program Studi Fisika Institut Teknologi Kalimantan melakukan pengabdian masyarakat berupa pengajaran eksperimen kelistrikan ke siswa/i Sekolah Dasar Negeri 012 Balikpapan Utara. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 November 2019 yang berlangsung di Laboratorium Fisika Dasar, Institut Teknologi Kalimantan. Kegiatan tersebut melibatkan dosen dan mahasiswa program studi Fisika ITK dengan peserta sekitar 35 siswa/i SDN 012 Balikpapan Utara dan 1 guru pendamping.
Kegiatan tersebut diawali dari penyambutan siswa/i SDN 012 di lobby Gedung A Institut Teknologi Kalimantan oleh pemandu utama dari salah satu mahasiswa Fisika ITK, Ahmad Hisyam. Setelah itu siswa/i diajak untuk keliling di sekitar Institut Teknologi Kalimantan. “Ada beberapa tempat yang ditunjukkan kepada siswa/i. Seperti laboratorium Teknik Kimia, laboratorium Teknik Sipil dan perencanaan, laboratorium Teknik Material dan Metalurgi, laboratorium Teknik Mesin, laboratorium Teknik Perkapalan, laboratorium Fisika Lanjut, laboratorium Teknik elektro, dan terakhir laboratorium Fisika Dasar”, ungkap mahasiswa Fisika 2016 tersebut. Selama berkeliling siswa/i SDN 012 juga ditunjukkan beberapa proyek baik yang sudah ada maupun sedang dikerjakan, salah satu contohnya adalah drone milik UKM ASMAWARMAN ITK yang disimpan di laboratorium Fisika Lanjut. Sebelum memasuki laboratorium Fisika dasar, siswa/i diajak untuk break sejenak.
Saat memasuki laboratorium Fisika Dasar, siswa/i sd diajak untuk menyaksikan beberapa eksperimen Fisika dalam bidang listrik. Terdapat 5 alat eksperimen yang disiapkan untuk ditunjukkan kepada siswa, antara lain rangkaian seri dan paralel (RSP), magnet listrik, layden jar, smart street light, dan tesla coil. Setiap eksperimen dipandu oleh masing-masing 1 mahasiswa Fisika ITK. Siswa/i sangat antusias mengikuti eksperimen ini. Tidak sedikit dari siswa tersebut yang bertanya terkait alat yang dibuat karena rasa ingin tahu mereka. Hal yang paling sulit dilakukan mahasiswa yang memandu eksperimen alat adalah bagaimana cara menjelaskan fenomena listrik yang terjadi dengan Bahasa yang mudah dipahami oleh anak SD. “Susah gampang sih mengajarkan eksperimen listrik ini ke anak SD, contohnya magnet lsitrik ini. Meskipun alatnya cukup sederhana, dan bahkan di sekolah mereka pun ada, namun menjelaskan ke mereka mengenai mengapa fenomena tersebut dapat terjadi dengan bahasa yang dapat dipahami anak SD menjadi tantangan tersendiri. Jadi jika mereka mulai bengong, berarti bahasa saya sulit mereka pahami.” Ungkap Nisa, mahasiswa Fisika 2016.
Kegiatan tersebut menarik perhatian dari siswa siswi sd. Salah satu siswa sd 012 mengatakan bahwa eksperimen paling menarik adalah eksperimen tesla coil. Hal tersebut disebabkan karena dari eksperimen tersebut dapat menyalakan lampu tanpa menggunakan kabel dan dari percobaan tersebut dapat diketahui warna listrik itu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat dilakukan secara rutin dengan tema yang lebih menarik.